Menjelang bulan Suci Ramdhan yang tinggal beberapa hari lagi, sebagai seorang muslim yang ingin mencapai derajat takwa dan menjadi orang yang muttaqin, kedatangan bulan yang penuh Rahmat dan Maghfirah ini, tentu kita sambut dengan gembira dan penuh rasa Syukur. Oleh karena itu, sudah sepatutnya kita melakukan persiapan diri untuk menyambut kedatangan bulan Suci Ramadhan, agar Ramadhan kali ini mencapai nilai yang tinggi dan dapat mengantarkan kita menjadi orang yang bertakwa di sisi Allah SWT.
Tentu saja persiapan diri yang dimaksud di sini bukanlah dengan memborong berbagai macam makanan dan minuman lezat di pasar untuk persiapan makan sahur dan balas dendam ketika berbuka puasa. Bukan pula pergi ke pantai menjelang Ramadhan untuk rekreasi, makan-makan dan bermain-main. Lalu, apa yang perlu kita persiapkan menyambut datangnya bulan Ramadhan yang pernuh berkah itu?
1. Mempersiapkan Diri
Banyak hal yang perlu dilakukan dalam rangka mempersiapkan diri menyambut datangnya bulan suci Ramadhan, antara lain: Pertama, berdoa kepada Allah swt, sebagaimana yang dicontohkan para ulama salafusshalih, sebagaimana diterangkan oleh Mu’alla bin al-Fadhl: “Dulunya para salaf berdoa kepada Allah Ta’ala (selama) enam bulan agar Allah mempertemukan mereka dengan bulan Ramadhan, kemudian mereka berdoa kepada-Nya (selama) enam bulan berikutnya agar Dia menerima (amal-amal shaleh) yang mereka kerjakan.” (Lathaif Al-Ma’aarif: 174)
2. Menuntaskan Puasa Tahun Yang Lalu
Sudah seharusnya kita mengqadha puasa sesegera mungkin sebelum datang Ramadhan berikutnya. Namun kalau seseorang mempunyai kesibukan atau halangan tertentu, seperti seorang ibu yang sedang menyusui anaknya, maka hendaklah ia menuntaskan utang puasa tahun lalu pada bulan Syakban. Sebagaimana Aisyah ra tidak bisa meng-qadha puasanya kecuali pada bulan Syakban. Menunda qadha puasa dengan sengaja tanpa ada uzur syar’i sampai masuk Ramadhan berikutnya adalah dosa, maka kewajibannya adalah tetap meng-qadha, dan ditambah kewajiban membayar fidyah menurut sebagian ulama.
3. Persiapan Bekal Ilmu (Fiqih)
Mu’adz bin Jabal ra berkata: “Hendaklah kalian memperhatikan ilmu, karena mencari ilmu karena Allah adalah ibadah.” Suatu amal perbuatan tanpa dilandasi ilmu, maka kerusakannya lebih banyak daripada kebaikannya. Hanya dengan ilmu kita dapat mengetahui cara berpuasa yang benar sesuai dengan petunjuk Rasulullah saw. Maka, menjelang Ramadhan ini sudah sepatutnya kita untuk membaca buku fiqhus shiyam (fikih puasa) dan ibadah lain yang berkaitan dengan Ramadhan seperti shalat tarawih, i’tikaf dan membaca Alquran.
4. Persiapan Jiwa dan Spritual
Mempersiapkan diri lahir dan batin untuk melaksanakan ibadah puasa dan ibadah-ibadah lainnya pada bulan Ramadhan dengan sebaik-sebaiknya dan dengan hati yang ikhlas sebagaimana petunjuk dan sunnah Rasulullah saw. Ini penting untuk diperhatikan dalam upaya memetik manfaat sepenuhnya dari ibadah puasa. Penyucian jiwa (tazkiayatun nafs) dengan berbagai amal ibadah dapat melahirkan keikhlasan, kesabaran, ketawakkalan, dan amalan-amalan hati lainnya yang akan menuntun seseorang kepada jenjang ibadah yang berkualitas.
Satu cara mempersiapkan jiwa dan spritual menyambut Ramadhan adalah dengan jalan melatih dan memperbanyak ibadah di bulan sebelumnya, minimal di bulan Syakban seperti memperbanyak puasa Sunnat. Memperbanyak puasa pada bulan Syakban merupakan sunnah Rasul saw. Aisyah ra berkata: “Aku belum pernah melihat Nabi saw berpuasa sebulan penuh kecuali bulan Ramadhan, dan aku belum pernah melihat Nabi saw berpuasa sebanyak yang ia lakukan di bulan Syakban.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Dalam riwayat lain, dari Usamah bin Zaid ra ia berkata, aku bertanya: “Wahai Rasulullah, aku belum pernah melihatmu berpuasa pada bulan-bulan lain yang sesering bulan Syakban. Beliau menjawab: Itu adalah bulan yang diabaikan oleh orang-orang, yaitu antara bulan Rajab dengan Ramadhan. Padahal pada bulan itu amal-amal diangkat dan dihadapkan kepada Rabb semesta alam, maka aku ingin amalku diangkat ketika aku sedang berpuasa.” (HR. Nasa’i dan Abu Daud serta dishahihkan oleh Ibnu Khuzaimah).
5. Persiapan Keuangan (maliah)
Bukan berarti untuk membeli makanan yang meweh - mewah, tapi maksud disini kita harus memperbanyak Amal Shaleh kita dengan berbanyak- banyak untuk bersedekah. Untuk lebih jelas, mohon dilanjutin bacanya iya...!!! okay,
Sebaiknya aktivitas ibadah di bulan Ramadhan harus lebih mewarnai hari-hari ketimbang aktivitas mencari nafkah atau yang lainnya. Pada bulan ini setiap muslim dianjurkan memperbanyak amal shalih seperti infaq, sedekah dan ifthar (memberi bukaan). Karena itu, sebaiknya dibuat sebuah agenda maliah yang mengalokasikan dana untuk sedekah, infaq serta memberi ifhtar selama bulan ini.
Bulan suci Ramadhan merupakan momentum yang paling tepat dan utama untuk menyalurkan ibadah maliah kita. Ibnu Abbas ra berkata: “Nabi saw adalah orang yang paling dermawan, dan beliau lebih dermawan pada bulan Ramadhan.” (HR. Bukhari dan Muslim). Termasuk dalam persiapan maliah adalah mempersiapkan dana agar dapat beriktikaf tanpa memikirkan beban ekonomi untuk keluarga.
6. Persiapan Fisik
Persiapan fisik agar tetap sehat dan kuat di bulan Ramadhan sangat penting. Kesehatan merupakan modal utama dalam beribadah. Orang yang sehat dapat melakukan ibadah dengan baik. Namun sebaliknya bila seseorang sakit, maka ibadahnya akan terganggu. Maka, untuk meyambut Ramadhan kita harus menjaga kesehatan dan stamina dengan cara menjaga pola makan yang sehat dan bergizi, dan istirahat cukup.
Rasul saw bersabda: “Pergunakanlah kesempatan yang lima sebelum datang yang lima; masa mudamu sebelum masa tuamu, masa sehatmu sebelum masa sakitmu, masa kayamu sebelum masa miskinmu, masa luangmu sebelum masa sibukmu, dan masa hidupmu sebelum datang kematianmu.” (HR. Al-Hakim).
7. Menyelenggarakan Tarhib Ramadhan
Di samping persiapan secara individual, kita juga hendaknya melakukan persiapan secara kolektif, seperti melakukan tarhib Ramadhan yaitu mengumpulkan kaum muslimin di masjid atau di tempat lain untuk diberi pengarahan mengenai puasa Ramadhan, adab-adab, syarat dan rukunnya, hal-hal yang membatalkannya atau amal ibadah lainnya.
Jika teman - teman mengikuti ke-7 tips di atas Insya Allah , Jika Allah memberkatinya pasti Ibadah Bulan suci Ramadhan anda berjalan dengan baik dan diterima-Nya.
Tentu saja persiapan diri yang dimaksud di sini bukanlah dengan memborong berbagai macam makanan dan minuman lezat di pasar untuk persiapan makan sahur dan balas dendam ketika berbuka puasa. Bukan pula pergi ke pantai menjelang Ramadhan untuk rekreasi, makan-makan dan bermain-main. Lalu, apa yang perlu kita persiapkan menyambut datangnya bulan Ramadhan yang pernuh berkah itu?
1. Mempersiapkan Diri
Banyak hal yang perlu dilakukan dalam rangka mempersiapkan diri menyambut datangnya bulan suci Ramadhan, antara lain: Pertama, berdoa kepada Allah swt, sebagaimana yang dicontohkan para ulama salafusshalih, sebagaimana diterangkan oleh Mu’alla bin al-Fadhl: “Dulunya para salaf berdoa kepada Allah Ta’ala (selama) enam bulan agar Allah mempertemukan mereka dengan bulan Ramadhan, kemudian mereka berdoa kepada-Nya (selama) enam bulan berikutnya agar Dia menerima (amal-amal shaleh) yang mereka kerjakan.” (Lathaif Al-Ma’aarif: 174)
2. Menuntaskan Puasa Tahun Yang Lalu
Sudah seharusnya kita mengqadha puasa sesegera mungkin sebelum datang Ramadhan berikutnya. Namun kalau seseorang mempunyai kesibukan atau halangan tertentu, seperti seorang ibu yang sedang menyusui anaknya, maka hendaklah ia menuntaskan utang puasa tahun lalu pada bulan Syakban. Sebagaimana Aisyah ra tidak bisa meng-qadha puasanya kecuali pada bulan Syakban. Menunda qadha puasa dengan sengaja tanpa ada uzur syar’i sampai masuk Ramadhan berikutnya adalah dosa, maka kewajibannya adalah tetap meng-qadha, dan ditambah kewajiban membayar fidyah menurut sebagian ulama.
3. Persiapan Bekal Ilmu (Fiqih)
Mu’adz bin Jabal ra berkata: “Hendaklah kalian memperhatikan ilmu, karena mencari ilmu karena Allah adalah ibadah.” Suatu amal perbuatan tanpa dilandasi ilmu, maka kerusakannya lebih banyak daripada kebaikannya. Hanya dengan ilmu kita dapat mengetahui cara berpuasa yang benar sesuai dengan petunjuk Rasulullah saw. Maka, menjelang Ramadhan ini sudah sepatutnya kita untuk membaca buku fiqhus shiyam (fikih puasa) dan ibadah lain yang berkaitan dengan Ramadhan seperti shalat tarawih, i’tikaf dan membaca Alquran.
4. Persiapan Jiwa dan Spritual
Mempersiapkan diri lahir dan batin untuk melaksanakan ibadah puasa dan ibadah-ibadah lainnya pada bulan Ramadhan dengan sebaik-sebaiknya dan dengan hati yang ikhlas sebagaimana petunjuk dan sunnah Rasulullah saw. Ini penting untuk diperhatikan dalam upaya memetik manfaat sepenuhnya dari ibadah puasa. Penyucian jiwa (tazkiayatun nafs) dengan berbagai amal ibadah dapat melahirkan keikhlasan, kesabaran, ketawakkalan, dan amalan-amalan hati lainnya yang akan menuntun seseorang kepada jenjang ibadah yang berkualitas.
Satu cara mempersiapkan jiwa dan spritual menyambut Ramadhan adalah dengan jalan melatih dan memperbanyak ibadah di bulan sebelumnya, minimal di bulan Syakban seperti memperbanyak puasa Sunnat. Memperbanyak puasa pada bulan Syakban merupakan sunnah Rasul saw. Aisyah ra berkata: “Aku belum pernah melihat Nabi saw berpuasa sebulan penuh kecuali bulan Ramadhan, dan aku belum pernah melihat Nabi saw berpuasa sebanyak yang ia lakukan di bulan Syakban.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Dalam riwayat lain, dari Usamah bin Zaid ra ia berkata, aku bertanya: “Wahai Rasulullah, aku belum pernah melihatmu berpuasa pada bulan-bulan lain yang sesering bulan Syakban. Beliau menjawab: Itu adalah bulan yang diabaikan oleh orang-orang, yaitu antara bulan Rajab dengan Ramadhan. Padahal pada bulan itu amal-amal diangkat dan dihadapkan kepada Rabb semesta alam, maka aku ingin amalku diangkat ketika aku sedang berpuasa.” (HR. Nasa’i dan Abu Daud serta dishahihkan oleh Ibnu Khuzaimah).
5. Persiapan Keuangan (maliah)
Bukan berarti untuk membeli makanan yang meweh - mewah, tapi maksud disini kita harus memperbanyak Amal Shaleh kita dengan berbanyak- banyak untuk bersedekah. Untuk lebih jelas, mohon dilanjutin bacanya iya...!!! okay,
Sebaiknya aktivitas ibadah di bulan Ramadhan harus lebih mewarnai hari-hari ketimbang aktivitas mencari nafkah atau yang lainnya. Pada bulan ini setiap muslim dianjurkan memperbanyak amal shalih seperti infaq, sedekah dan ifthar (memberi bukaan). Karena itu, sebaiknya dibuat sebuah agenda maliah yang mengalokasikan dana untuk sedekah, infaq serta memberi ifhtar selama bulan ini.
Bulan suci Ramadhan merupakan momentum yang paling tepat dan utama untuk menyalurkan ibadah maliah kita. Ibnu Abbas ra berkata: “Nabi saw adalah orang yang paling dermawan, dan beliau lebih dermawan pada bulan Ramadhan.” (HR. Bukhari dan Muslim). Termasuk dalam persiapan maliah adalah mempersiapkan dana agar dapat beriktikaf tanpa memikirkan beban ekonomi untuk keluarga.
6. Persiapan Fisik
Persiapan fisik agar tetap sehat dan kuat di bulan Ramadhan sangat penting. Kesehatan merupakan modal utama dalam beribadah. Orang yang sehat dapat melakukan ibadah dengan baik. Namun sebaliknya bila seseorang sakit, maka ibadahnya akan terganggu. Maka, untuk meyambut Ramadhan kita harus menjaga kesehatan dan stamina dengan cara menjaga pola makan yang sehat dan bergizi, dan istirahat cukup.
Rasul saw bersabda: “Pergunakanlah kesempatan yang lima sebelum datang yang lima; masa mudamu sebelum masa tuamu, masa sehatmu sebelum masa sakitmu, masa kayamu sebelum masa miskinmu, masa luangmu sebelum masa sibukmu, dan masa hidupmu sebelum datang kematianmu.” (HR. Al-Hakim).
7. Menyelenggarakan Tarhib Ramadhan
Di samping persiapan secara individual, kita juga hendaknya melakukan persiapan secara kolektif, seperti melakukan tarhib Ramadhan yaitu mengumpulkan kaum muslimin di masjid atau di tempat lain untuk diberi pengarahan mengenai puasa Ramadhan, adab-adab, syarat dan rukunnya, hal-hal yang membatalkannya atau amal ibadah lainnya.
Jika teman - teman mengikuti ke-7 tips di atas Insya Allah , Jika Allah memberkatinya pasti Ibadah Bulan suci Ramadhan anda berjalan dengan baik dan diterima-Nya.
Tidak ada komentar: